Band Cokelat Formasi Baru

Formasi Baru Band Cokelat Berita Selebritis Terbaru Kategori Musik - Bersama vokalis baru dan drummer pengganti, band Cokelat yang sudah terbentuk selama 14 tahun, akan terus berkarya. Mereka pun mempunyai rencana di masa depan.
Band Cokelat Formasi Baru

Pada Rabu (21/7/2010) malam, detikhot sempat berbincang dengan gitaris Cokelat, Edwin dan Ronny sang bassis di studio Brotherland, Jakarta Pusat. Dua personel asli Cokelat itu mengungkapkan apa yang terjadi di antara mereka dan apa rencana mereka.

Seperti apa formasi Cokelat yang baru?

Edwin: Vokal sekarang diisi Sarah Hadju, dia adalah pengganti Kikan yang mengundurkan diri. Di departemen gitar masih ada saya Edwin dan Ernest. Sementara, di bass ada Ronny, untuk Drummer kita pakai additional player karena kami juga memutuskan untuk tidak lagi kerjasama dengan drummer yang lama, Ervin. Sementara ini kita pakai dua additional drummer bergantian, Otto 'Omelette' dan Adri, dia masih SMA.

Sebenarnya apa yang terjadi antara Kikan dan kalian?

Ronny: Kikan ngomong ke kita bahwa dia sudah tidak bisa mengikuti jadwal Cokelat. Kikan bilang ke saya, dia kan sudah single parent dan dia sudah nggak punya waktu lagi untuk membagi waktu dengan jadwal Cokelat yang padat, dia ingin mengurus anaknya.

Kalau Ervin, apakah benar dia dipecat?

Edwin: Jadi kalau Ervin, kesimpulannya kita berpisah, jadi di saat kita memutuskan jalan terus tanpa Kikan, itu adalah sebuah keputusan yang bukan emosional. Kita berpikir keras berempat termasuk Ervin. Nah, dalam prakteknya sepertinya semangat dia berkurang. Mungkin karena tidak adanya Kikan, itu yang kami rasakan. Kemudian perbedaan visi, perbedaan segala macam, itu yang akhirnya membuat kondisinya.

Banyak yang bilang Kikan adalah ikon Cokelat, lalu bagaimana kalian mencari penggantinya?

Edwin: Ini bukan sesuatu hal yang kami inginkan awalnya, tapi harus kami jalani. Intinya Cokelat harus tetap jalan. Kami mengaudisi lebih dari seratus orang, ada dari Bali, Surabaya, Yogya, Jakarta. Seratus orang itu kami audisi melalui beberapa tingkatan. Bawain lagu Cokelat, nge-jam lagu baru segala macam. Sampai terpilih Sarah, itu prosesnya panjang, dua bulan.

Seperti apa kriteria vokalis baru Cokelat?

Edwin: Kriteria yang pertama adalah suara, terus kreatifitas dia, dan kami berusaha mencari yang karakternya berbeda dengan Kikan karena target kami adalah mau menjalankan Cokelat dengan sesuatu yang baru. Karakter yang baru lah yang kami cari.

Dengan masuknya Sarah Hadju yang notabene adalah jebolan Indonesian Idol, apakah kalian mengubah warna musik Cokelat?

Ronny: Mengubah banget sih nggak, karena ternyata setelah kami coba saat audisi, Cokelat itu bukan cuma berdasarkan suara di depan, vokalis. Ternyata Cokelat itu banyak banget faktornya, benar-benar band. Dan setelah kami pikir, kalau kita mengulang, mencari orang yang sama sebagai pengganti Kikan, kayaknya kita nggak berkembang, stuck.

Apakah Sarah adalah pilihan terbaik kalian?

Edwin: Sarah ini memang punya pengalaman bermusik juga, dia memang terbiasa bawa lagu pop rock.Tetapi sebenarnya yang jadi pertimbangan bukan itu, tapi apa yang terjadi saat audisi yang kami nilai dan Sarah yang terbaik.

Sekarang dengan formasi baru, apa rencana yang kalian?

Edwin: Kami sudah membuat lagu, tanggal 24 Juli kami akan perform pertama sekaligus launching single 'Tanpa Rasa'. Tanggal 25 Juli, kami mulai perform di tv dan terus manggung promo.

Single 'Tanpa Rasa' bercerita soal apa?

Edwin: Itu cerita tentang cinta, tentang seseorang yang udah benar-benar nggak mau lagi merasakan apa itu sedih, apa itu benci, tangis, karena dia sudah siap menjalani sesuatu yang baru. Secara nggak langsung sama persis dengan konsep kita sekarang, kita akan terus berjalan tanpa ada lagi rasa benci, tangis, kita terus berjalan.

Setelah 14 tahun bermusik, apakah ada yang belum kesampaian?

Edwin dan Ronny: Banyak. Banyak banget.

Ronny: Kita ingin go international juga masih cita-cita, dan itu yang bikin kita semangat terus.

Edwin: Dulu kita pernah ingin manggung di depan presiden, udah kesampaian. Di depan beberapa presiden kita main. Terus kita ingin main di event yang aneh yang bukan event musik kami, kami sudah main di Java Jazz.

Apakah kalian cukup puas dengan pencapaian kalian selama 14 tahun?

Edwin: Oh tidak, challenge masih ada terus. Intinya musik itu tidak akan pernah berhenti, kalau kita sudah merasa puas, berarti Cokelatnya sudah tutup buku. (hkm/detikhot)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bokep Luna maya ariel

foto artis ketika cinta bertasbih

Bokep Cut Tari Ariel