Foto Pernikahan Bupati Garut Aceng dengan Fani Oktarina
Foto Pernikahan Bupati Garut Aceng dengan Fani Oktarina - Foto pernikahan bupati garut, Aceng HM Fikri dengan perempuan muda yang diketahui Fani Oktarina (18), warga kampung Cukang Galeuh, desa Dungus Wiru, kecamatan Limbangan, kabupaten Garut, Jawa barat menyebar di dunia maya dan blackberry mesengger. Sejumlah pihak menyayangkan sikap bupati garut menikahi perempuan muda yang berjalan hanya empat hari dan menceraikannya melalui pesan singkat. Kejadian tersebut dianggap tidak mencerminkan seorang pemimpin dan melecehkan kaum perempuan.
Setelah isu pernikahan bupati garut bersama salah satu perempuan muda yang baru saja lulus SMA santer terdengar di masyarakat, warga pun kini dikejutkan dengan beredarnya foto pernikahan bupati garut dengan seorang perempuan yang diketahui bernama fani oktarina. Foto yang membuat penasaran dan heboh warga itu, mulai menyebar dan ditemukan di dunia maya dan blackberry mesengger. Bahkan foto yang menggambarkan pernikahan bupati dengan seorang perempuan muda yang memakai gaun pengantin didampingi keluarga kedua mempelai secara satu persatu mulai menyebar di handphone milik warga.
Warga menganggap apa yang dilakukan Aceng Fikri adalah suatu hal yang wajar, karena menikah adalah hak pribadi seseorang. Namun meski demikian warga menyayangkan perlakuan Aceng yang terkesan mencampakan sang gadis tanpa kepastian dan menimbulkan citra yang buruk dimasyarakat. Bahkan pernikahan ini menimbulkan kontroversi dan sangat sensasional terlebih dilakukan secara singkat yang hanya berjalan empat hari. Menurut warga kejadain ini bukanlah contoh yang baik apalagi dilakukan oleh seorang pejabat yang memiliki pengaruh dan menjadi panutan di masyarakat.
Sementara itu pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak kabupaten garut mengaku telah mendapat laporan mengenai ulah bupati garut yang menikahi anak yang masih berumur delapan belas tahun yang sudah diceraikan kembali melalui pesan singkat. Cara seperti ini dinilai seperti tidak memiliki nurani dengan mengorbankan seorang gadis yang masih belia. Pihaknya akan terus melindungi korban yang telah dinikahi oleh bupati untuk menerima hak-haknya layaknya seorang anak sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang nomor 23 tahun tentang perlindungan anak.
Dengan proses pernikahan yang sangat singkat itu, P2TP2A menanggap aceng fikri tidak serius dalam sakral pernikahan dan dianggap melecehkan kaum perempuan. Cara seperti ini semestinya tidak dilakukan oleh seorang lelaki dewasa apalagi seorang pejabat negara.
Seperti diberitakan sebelumnya, fani oktarina dinikahi oleh bupati garut pada 14 juli 2012 lalu yang harus kandas di tengah jalan setelah dirinya diceraikan melalui pesan singkat atau s-m-s oleh aceng fikri yang saat ini menjabat bupati garut yang usia perkawinannya baru berjalan empat hari.
Tak terima dengan perlakuan bupati, keluarga besar fani di pesantren al-fadillah ciseureh limbangan berencana akan melaporkan bupati garut ke pihak kepolisian karena dianggap telah melecehkan martabat perempunan harga diri pesantren.
http://www.stv.co.id/index.php?mod=content&act=read&id=650&menu_id=0
Setelah isu pernikahan bupati garut bersama salah satu perempuan muda yang baru saja lulus SMA santer terdengar di masyarakat, warga pun kini dikejutkan dengan beredarnya foto pernikahan bupati garut dengan seorang perempuan yang diketahui bernama fani oktarina. Foto yang membuat penasaran dan heboh warga itu, mulai menyebar dan ditemukan di dunia maya dan blackberry mesengger. Bahkan foto yang menggambarkan pernikahan bupati dengan seorang perempuan muda yang memakai gaun pengantin didampingi keluarga kedua mempelai secara satu persatu mulai menyebar di handphone milik warga.
Warga menganggap apa yang dilakukan Aceng Fikri adalah suatu hal yang wajar, karena menikah adalah hak pribadi seseorang. Namun meski demikian warga menyayangkan perlakuan Aceng yang terkesan mencampakan sang gadis tanpa kepastian dan menimbulkan citra yang buruk dimasyarakat. Bahkan pernikahan ini menimbulkan kontroversi dan sangat sensasional terlebih dilakukan secara singkat yang hanya berjalan empat hari. Menurut warga kejadain ini bukanlah contoh yang baik apalagi dilakukan oleh seorang pejabat yang memiliki pengaruh dan menjadi panutan di masyarakat.
Sementara itu pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak kabupaten garut mengaku telah mendapat laporan mengenai ulah bupati garut yang menikahi anak yang masih berumur delapan belas tahun yang sudah diceraikan kembali melalui pesan singkat. Cara seperti ini dinilai seperti tidak memiliki nurani dengan mengorbankan seorang gadis yang masih belia. Pihaknya akan terus melindungi korban yang telah dinikahi oleh bupati untuk menerima hak-haknya layaknya seorang anak sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang nomor 23 tahun tentang perlindungan anak.
Dengan proses pernikahan yang sangat singkat itu, P2TP2A menanggap aceng fikri tidak serius dalam sakral pernikahan dan dianggap melecehkan kaum perempuan. Cara seperti ini semestinya tidak dilakukan oleh seorang lelaki dewasa apalagi seorang pejabat negara.
Seperti diberitakan sebelumnya, fani oktarina dinikahi oleh bupati garut pada 14 juli 2012 lalu yang harus kandas di tengah jalan setelah dirinya diceraikan melalui pesan singkat atau s-m-s oleh aceng fikri yang saat ini menjabat bupati garut yang usia perkawinannya baru berjalan empat hari.
Tak terima dengan perlakuan bupati, keluarga besar fani di pesantren al-fadillah ciseureh limbangan berencana akan melaporkan bupati garut ke pihak kepolisian karena dianggap telah melecehkan martabat perempunan harga diri pesantren.
http://www.stv.co.id/index.php?mod=content&act=read&id=650&menu_id=0
Komentar